Untuk Kalian yang Berniat Pergi Merantau

Tulisan ini dikhususkan untuk anak anak SMA yang baru saja lulus dan berniat untuk merantau untuk melanjutkan pendidikan.

Merantau sering diidentikkan dengan suatu kondisi kehidupan yang bebas, tidak harus meminta izin orang tua ketika mau keluar dan sebagainya. Tidak bisa dipungkiri itu memang benar suatu kebahagiaan ketika merantau jauh dari orang tua. Tapi kalau kalian memandang merantau hanya sebatas pada kesenangannya saja, kalian salah jalan, karena hidup satu atap dengan orang tua lebih bayak keuntungannya.

Ketika saya memutuska merantau dan menjalani kehidupan sebagai anak kos, fase home sick membuka pikiran saya bahwa ketika saya memutuskan untuk keluar dari rumah yang menjadi tempat bernaung saya dari kecil, itu artinya saya memutuskan untuk benar benar keluar dari rumah itu. Kamar yang menjadi tempat pribadi saya bukan lagi menjadi milik saya. Ketika pulang kampung dan menyadari banyak perubahan yang terjadi tanpa sepengetahuan saya, ketika  meyadari kamar pribadi saya dijadikan sebagai tempat penyimpanan barang, disitu saya sada bahwa tempat ini benar benar bukan milik saya lagi.

Ketika kamu keluar artinya kamu benar benar keluar, selama kuliah mungkin hanya dua kali setahun kamu pulang ke rumahmu. Setelah lulus kuliah tentu saja harapan kalian pastinya mendapat pekerjaan yang mapan dan menjadi mandiri, tidak terlintas di kepalamu untuk kembali bergantung pada rumah itu. Kemudian masuk pada fase berikutnya kamu membetuk rumah tanggamu sendiri dengan rumahmu sendiri. 

See, ketika kamu memutuskan untuk merantau itu merupakan suatu tahapan keluar dari rumah. Bukan hal yang buruk untuk pergi merantau. Maka ketika kamu benar benar membulatkan tekad mu untuk hidup jauh dari rumah, luruskan niatmu untuk menggapai cita citamu, jangan hanya karena ingin kebabasan kamu pergi. Karena sekali kamu pergi tidak akan bisa kembali dengan kondisi yang sama.

Komentar